Group musik Slank adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari berdirinya Cikini Stones Complex (CSC) pada 26 Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Namun Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri.
Seiring berkembangnya waktu, Slank mengalami perubahan personil sampai 14 kali pada 1996 yang bertahan hingga sekarang. Formasi terakhir yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar). Album Slank, di antaranya Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1995), Minoritas (1996), Lagi Sedih (1996), Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1998), 1999 (999), Virus (2001), Satu Satu (2003), Bajakan! (2003), Road to Peace (2004), Plur (2005), Slankisme (2006) dan Slow But Sure (2007). Sementara itu, lagu Gosip Jalanan dari album PLUR yang dirilis pada 2004 berbuah sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Slank yang saat itu menjadi duta anti-korupsi untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dianggap 'melecehkan' dewan melalui syair-syair lagu tersebut. DPR-RI melalui Lembaga Kehormatan Dewan berencana melancarkan tuntutan pada grup anak muda ini, meski kemudian rencana tersebut dibatalkan. Rencana Slank untuk Go International mulai terlihat di pertengahan 2008.
Dengan kolaborasi dengan The Big Hip, sebuah band asal Jepang, menghasilkan sebuah album, THE BIG HIP. Hebatnya di album ini, Slank menggunakan 3 bahasa sekaligus, Indonesia, Jepang dan Inggris. Bagi para slanker, Slank bakal memberikan bonus berupa VCD Exclusive kegiatan Slank di Jepang bila pembelian kaset atau CD album terbaru Slank. Selain itu band ini juga giat mendukung berbagai acara sosial. April 2010, Slank tampil pada acara Earth Live yang mengusung tema lingkungan. Slank menyerukan perlunya hemat dalam menggunakan sumber daya alam termasuk air.
Awal
Karier
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini
Stones Complex (CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi/Bimo Setiawan
Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya
memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band
lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini
dibubarkan.[1]
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua
saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi
Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering
menyebut mereka cowok selengean[1] dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar).
Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs
wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu
sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di
Slank.[1] Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13,
Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka
(Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke
perusahaan rekaman.[1]
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya
diterima dan mulai rekaman debut album Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memangdan Maafkan itu
meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award
untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan
"menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih
gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik
Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia.
Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu
masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. [1]. Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu
Manis yang dibuat dalam dua versi.Suka suka dan Jualan.
Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan
sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan
pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank
memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album
ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang
diberi judul Piss!. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss.
Semboyan Piss menjadi trend pada masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits
single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga.
Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors).
walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim,
namun faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo' tetangga seberang
rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi
titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat
ini. Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe,Terbunuh
Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan
saat ending show mereka.
Tahun 1995, tepatnya pada bulan Agustus, Slank mengisi sebuah
acara di RCTI dalam rangka menyambut Hari Jadi Kemerdekaan Indonesia
yang ke-50. Mereka membawakan beberapa lagu dari album Generasi Biru.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang
Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di
show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang
berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada
aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Perpecahan Band
Pada saat menggarap album keenam Lagi Sedih, Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky,
Pay dan Indra.[1]. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay
keluar atau mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah
terlampau parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah
bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim
bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan
darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan.
Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar melaksanakan
niatnya untuk membubarkan Slank. [2] Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan
additional player[2]. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu
itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project
Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini. di saat Bimbim dan
Kaka sedang melihat panorama pantai Indonesia tiba-tiba ada Slanker jawa yang
C.A. memberikan putau mereka kira putao (bir manis dari cina) karena C.A.
mengambil gelas mereka jadi penasaran jadilah mereka mencoba
Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe
Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan Slank masih bisa
survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang
akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar
dari Slank. Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang
saat itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk
menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show
nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya
pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai
tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka
”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di Lubuk
Linggau. Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus
melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani
wartawan, meski dengan susah payah. [3]
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba
seorang seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang
haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus. [4]
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum
memakai Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami
bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka. [4]
Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi Akhir)
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal
Reynold langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya
sudah bersahabat dan satu Band di Flash. Sedangkan manager
Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru
saja menyelesaikan sekolah gitarnya
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim
dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis
January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang
menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan.
Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin
menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut diikuti massa yang
memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru karena sudah banyaknya yang
mengikuti mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya
dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim
Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho
bermain keyboard di lagu ini. Pada tahun ini pulalahBunda Iffet selaku
Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi. Ketinggalan Zamanmenjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi
abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single Bintang
Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu
adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam
Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank
mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk
dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes
Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung
menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank
bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari
masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di
album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai
di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa
lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel
De Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album
sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu
Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada
2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1.
Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema
sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan
hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank
memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal
dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues, Slank untuk
pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang
ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda
bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir.
Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang konon itu
adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan di luar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho,
dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar
penonton pun dimasukkan di kaset ini[5]. Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah
yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum
memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank
mengajak penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan
yang menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi
presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang
menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di
tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2002. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, danJembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang pada tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.[butuh rujukan]
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titelBajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatanberjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.[butuh rujukan]
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil
menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank.
Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24
Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang
belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan
album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali
ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian
merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy
Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu
Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya
direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi
jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar
Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock
oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia.
Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung
seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan
malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan
show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat Slank
sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya
sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari
album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh
seorang Slanker dari Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di
acara MTV Asia Aid di
Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu
Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou, Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaanIsmail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, pada akhir tahun 2005 menurut majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Pada tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di
kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan
bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat
lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat
gerah para politisi pun terdapat di album ini.[butuh rujukan]
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank
untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album
P.L.U.R tersebut. Akhirnya pada awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi
judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil
mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban
bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild
adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang
disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka
harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang
mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser
ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV.[butuh rujukan] Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral,Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.[6]
Pada tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di
Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam
acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua
buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini,
Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan
Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka
masing-masing.
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindoitulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legendkesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam
format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu.
Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut
(Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis
Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate
You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran bernama SLANKISME
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album
studio ke 14 nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22
tahun di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari album
tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh PAS Band, Peterpan, Naif, Seurieus, J-Rock's, The Brandals,Speaker F1rst, Teamlo, Melanie Soebono, Ratu, Cokelat, Jacko, Shanty dll. Di beberapa
lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu. Konon, total lagu yang
dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah 40 lagu.[butuh rujukan]
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari Slank
Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada 13
ajaran 'gak sempurna dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh para
Slanker, agar mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya milik
Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna ini"
dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat Slank
berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank sering kali
membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini adalah SBY,
singkatan dari Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang ballad nya, Gak
Ada 2nya dan Yang Manis yang ketiga nya dibuat PV
nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim menciptakannya dalam satu hari. Slank
bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke Jepang untuk konser
disana. Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk acara charity for
Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album baru nya. Baik dari live on
air di televisi atau juga konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia.
Bisa dibilang ini adalah tahun tersibuk Slank, karena pada tahun ini, selain
promo album Slankissme, Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa
Barat dan Banten dalam rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis
Album Slank Since 1983 di Malaysia dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus
kerja keras dan mereka kelelahan karena harus interview di televisi, radio
serta media cetak disana. Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang
fans yang meminta foto bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap
Slank mampir ke suatu kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan
bhakti sosial, atau juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga
kesenian dan budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu
juga konser sebagai penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya
itu, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di
beberapa kota di Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu
dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate
ke bahasa Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional.
Untuk itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain
di sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di
konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan gitaris group band Poison yang juga guru
gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat
aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama
vokalist dari group Crowned King, Shawn Frank,
yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005
di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan
akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di
luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah
pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan
berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi Underground, yang belum dikenal
oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika.
Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di
album berikutnya dari Slank.[butuh rujukan]
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.
2007-2008 : Slank Meraih Mimpi dan Kasus dengan DPR
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure. Inilah album yang bisa dibilang
"jawaban" dari para pendengar musik terutama Slanker karena banyak
sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank
bermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara
bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim
menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu
yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke
album ini yaitu Sin City. Kemudian ada lagu My Scooter Love yag
diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu
suara VespaKaka. Ada juga lagu berjudul Lapindo yang
mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai,
Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di
bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak seharusnya dicantumkan di
album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di sebuah acara on air mingguan
yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini tidak di sensor. Dan ada sebuah
hidden track di lagu ini berjudul Lilo. Lagu ini tidak terdapat di
album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa
didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu ini adalah Cinta?, Slalu
Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu
dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.[butuh rujukan]
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang
harus menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang berbau islami
menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa ke Amerika.
Maklum saja, pasca isu teroris berkembang, Amerika selalu waspada dan sangat
ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara Arab. Hal itu pula yang
membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya pada tahun 2008.
Tahun 2008, Slank sempat akan digugat oleh DPR karena saat itu
Slank aktif mendukung KPK dan sempat memberikan CD yang berisi
lagu-lagu Slank sebagai bentuk dukungan nya dan menyuaakan saat melakukan
pertunjukan. Namun ternyata ada lagu yang berjudul Gossip Jalanan (dari
album PLUR, tahun 2005) yang dianggap menyakiti lembaga tertentu. Kasus tersebut sempat ramai dibicarakan, dan banyak
dukungan datang untuk Slank. Slank pun kerap dapat banyak permintaan membawakan
lagu tersebut saat mereka melakukan pertunjukan.
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang
ke Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personel tersisa
melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat
sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke 24
di Surabaya dengan titel From Slank With Love yang menampilkan
"bidadari" seperti Maia Estianti, T2, Sarah Idol, Sherina, Astrid,Julia Perez, dan Nirina Zubir.
2009 : Slank Main Film
Pada tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul Generasi Biru. Film ini bekerjasama dengan sutradara handal Garin Nugroho. Filmnya menceritakan tentang perjalanan
karir Slank dalam bentuk koreograpi. Para personil Slank menjadi dirinya
sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang pertama adalah animasi, koreo, dan
dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers Day.
Banyak lagu Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis
albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu SLank Dance dan Monogami. Di IMDB,
nilai untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
Slank reunian
Slank satu panggung dengan mantan persoilnya Bongky, Pay dan Indra Q, yaitu ketika merayakan Ultah ke 30 di Gelora Bung Karno pada
tanggal 13 Desember 2013.
Diskografi
Album Studio
Album Live
Album Soundtrack
Mini Album
Album Sponsor
|
Penghargaan
19.
2010 - Group Musik Indonesia Pertama
yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor
Indonesia)[butuh rujukan]
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak
saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil
membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap.
Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal
sebagai Slankers dan
penggemar cewek dikenal dengan sebutan SLANKY [2].
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang
dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.
Slankers Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank
melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager
Slank melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab
itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh Bunda
untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan wadah untuk
Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans Club.[9].
Saat konser di Southorn Stadium, Hong Kong, Slank meresmikan
pembentukan kelompok slankers di Hong Kong. Peresmian Community Slankers Hong
Kong (Comsho) itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bimbim dan Bunda
Ifet.[2]
Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan
manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang
kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal,
kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri
dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan
slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran
Slank.
Koran Slank
Trivia
·
Hampir 90% lagu-lagu
Slank diciptakan oleh Bimbim.
·
Ketika Bimbim di
operasi, Slank tetap bermain di acara on air di televisi tanpa Bimbim. Bimbim
menonton teman-temannya bermain dari televisi.
·
Menurut Ivan, Abdee
pernah menendang sampai terjatuh ampli dan headnya karena kesal terhadap sound
gitar nya yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
·
Abdee dan Ivan berasal
dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang merekomendasikan Abdee untuk
mengisi kepergian Reynold yang hengkang pada tahun 1996
·
Ridho memiliki sebuah
tempat usaha Futsal
·
Kaka adalah seorang
rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop out saat SMP
·
Cita-cita awal Kaka
adalah menjadi seorang pemain sepak bola
·
Bongky, Indra dan Pay
membentuk sebuah band bernama BIP setelah keluar dari Slank
·
Ketika Bimbim
bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk.
·
Bunda Iffet pernah
menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku Sayang
·
Selain sebagai
gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu Slank yang menggunakan
piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di antara personel Slank, Ridho lah
yang paling fasih memainkan alat musik tersebut
·
Pada tahun 2002, Abdee
pernah melakukan jam session dengan gitaris kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan pada tahun 2006, Abdee menjadi
opening artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
·
Slank kerap kali
membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya. Bonus nya bervariasi. Dari
mulai sticker, kalender, poster, masker, pick guitar, boxer, tali handphone,
kaos, dan bahkan kondom. Hal itu dimaksudkan agar orang terutama Slanker
membeli produk aslinya.
·
Slank adalah band
indie, karena merekalah yang menjadi produsernya sendiri
·
Lagu Slank
berjudul Lagi Gampang (album Tujuh), diaransemen ulang oleh
penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
·
Slank mempunyai crew
yang diberi nama Jaddah Slank
·
Abdee pernah menjadi
konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun 2004-2006. Disitu, pembaca
boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan dijawab langsung oleh Abdee
·
Lagu Slank
berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik
versi majalah GitarPlus Mei 2005
·
Lagu Slank
berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu yang
diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
·
Album pertama
Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa musisi sebagai
album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet (Tiket), dan gitaris Eet
Sjahranie (Edane)
·
Ridho pernah
memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar
endorsement nya Ridho.
·
Para personel Slank
mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC
(Slank Soccer Club)
·
Abdee juga sempat
tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul
Sendiri
·
Lagu Slank
berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150
Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia
·
Album Slank Suit-suit...
He he dan Kampungan masuk ke dalam 150 Album Terbaik
Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
·
Album The Big Hip pun
masuk sebagai album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia
Fakta-Fakta Unik
Tentang SLANK
* Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
* Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air
di televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari
televisi.
* Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan
head nya karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang
diinginkannya.
* Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan
lah yang merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang
pada tahun 1996
* Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
* Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar.
Beliau drop out saat SMP
* Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
* Mantan personel Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah
band bernama BIP setelah keluar dari Slank
* Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan
seluruh Slanker duduk.
* Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi
judul Bundaku Sayang
* Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk
lagu-lagu Slank yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di
antara personel Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik
tersebut
* Pada tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan
gitaris kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan pada tahun
2006, Abdee menjadi opening artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama
dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan
membawakan lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
* Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di
rilisnya. Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker,
pick guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu
dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli produk aslinya.
* Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi
produsernya sendiri
* Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album
Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
* Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
* Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari
tahun 2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan
dijawab langsung oleh Abdee
* Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik
Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
* Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu
yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
* Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa
musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet (Tiket), dan
gitaris Eet Sjahranie (Edane)
* Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang
diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
* Para personel Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu
Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
* Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk
mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul Sendiri
* Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi
masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone
Indonesia
* Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke dalam
150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
* Album The Big Hip pun masuk sebagai album
terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia.
yuk main judi agen sabung ayam
ReplyDelete